Dracula

Suatu malam yang gelap dan penuh badai, neurolog Spanyol Juan Gomez-Alonso sedang menonton film vampir ketika ia menyadari sesuatu yang aneh; ia melihat bahwa vampir berperilaku seperti orang-orang yang terkena rabies. Virus menyerang sistem saraf pusat, mengubah suasana hati dan perilaku dari mereka yang terinfeksi. Penderita menjadi gelisah dan gila, dan sama seperti vampir, suasana hati mereka bisa berubah menjadi liar. (lebih…)


Bigfoot merupakan salah satu makluk misteri yang sampai saat ini banyak membuat orang penasaran tentang eksistensi mereka sesungguhnya.Sifat misteriusnya mungkin bisa disamain sama Chupacabra,Nessie,Monster Yeti,Ogopogo,dll, yang juga temasuk pada jajaran monster-monster dunia Cryptozoology.

Kasus kali ini datang dari Kalimantan, desa Daro. Penduduk desa kaget ketika melihat setapak jejak kaki raksasa yang muncul di luar pagar salah satu penduduk. Menurut pengakuan kepala desa kepada para peneliti sebelum munculnya jejak kaki raksasa tersebut ada kejadian aneh didesa.

“Seminggu yang lalu orang-orang disini terkena sakit, dan hawa didesa ini lain, seperti ada yang datang membawa bau busuk dan hawa tidak segar kedesa kami” ungkapnya. (lebih…)


Orang Pendek (Yeti Indonesia) adalah nama yang paling umum diberikan untuk cryptid yang dilaporkan hidup di hutan-hutan pulau Sumatra. Binatang ini telah dilihat dan didokumentasikan selama 100 tahun oleh penghuni hutan, penduduk desa, kolonis Belanda, dan ilmuwan dan pengelana Barat. Konsensus antara saksi adalah binatang itu merupakan primata bergerak yang hidup di tanah dan ditutupi oleh bulu pendek dan memiliki tinggi sekitar 80 cm dan 150 cm. (lebih…)


Mandau

Kalimantan adalah salah satu dari 5 pulau besar yang ada di Indonesia. Sebenarnya pulau ini tidak hanya merupakan “daerah asal” orang Dayak semata karena di sana ada orang Banjar (Kalimantan Selatan) dan orang Melayu. Di kalangan orang Dayak sendiri, satu dengan lainnya menumbuh-kembangkan kebudayaan tersendiri. Namun demikian, satu dengan lainnya mengenal atau memiliki senjata khas Dayak yang disebut sebagai mandau. Dalam kehidupan sehari-hari senjata ini tidak lepas dari pemiliknya. Artinya, kemanapun sang pemilik pergi mandau akan selalu dibawa karena berfungsi sebagai simbol kehormatan atau jati diri.

Zaman dahulu mandau dianggap memiliki unsur magis dan hanya digunakan dalam acara ritual tertentu seperti perang, pengayauan, perlengkapan tarian adat, dan perlengkapan upacara. (lebih…)


Sekitar 1600 tahun yang lalu, kota kuno Loulan yang pernah makmur pada masa itu tiba-tiba terhapus dengan misterius dari peta Tiongkok barat, banyak hal yang tentang kota kuno itu telah menjadi misterius yang sulit diketahui. Baru-baru ini ahli ilmu fisiognomi pidana dari Akademi Polisi Operatif Tiongkok yang terletak di kota Shenyang Provinsi Liao Ning Tiongkok utara Profesor Zhao Chengwen menurut mumi yang ditemukan di daerah Lou Lan, melalui upaya selama 3 tahun, telah memulihkan wajah asli gadis cantik Loulan kuno pada umur 18 tahun itu.

Menurut Laporan Harian Malam Shenyang, setelah diperiksa telah menetapkan bahwa mumi wanita itu sampai sekarang sudah bersejarah lebih dari 3800 tahun, umur meninggalnya kira-kira 40 tahun, tinggi badannya sekitar 1,55 meter. 3 tahun yang lalu, Zhao Chengwen sudah bersiap memulihkan mumi Loulan. Pada waktu itu mumi yang baru ditemukan sebanyak 1000 lebih, sebuah mumi wanita yang ditemukan di daerah Loulan Provinsi Xinjiang pada tahun 1980 telah menimbulkan perhatian Zhao Chengwen. Melalui mumi itu, ia tetap mendapat ciri-ciri gadis cantik Xinjiang yang istimewa sebelum meninggal yaitu: matanya besar, tulang pipinya tinggi.

Wanita cantik Loulan adalah mumi yang paling pagi sejarahnya yang ditemukan dari Provinsi Xinjiang. Dengan diukur oleh alat ilmia bahwa ketika meninggal wanita itu berumur 45 tahun, tingginya 1.57 meter, berat mumi sekarang adalah 10,1 kg, golongan darahnya adalah O, ketika ditemukan mumi itu tidur telentang di panggung tanah pasir yang kena erosi angin, di atap makam ditutup batang pohon, gelagah, di sebelah kiri kanan diletak tanduk kamping, dan kotak rumput. Mumi itu memakai pakaian tenunan bulu dan kulit kambing, memakai sepatu kulit. Panjang rambutnya 0.3 meter, berwarna kuning coklat, bergulung di dalam topi laken, di atas topi ada belasan bulu burung, kulitnya berwarna merah coklat, matanya besar, lekukan mendalam, batang hidung tinggi dan sempit, dagunya lancip dan menjungkit, berciri bangsa Eropa yang nyata. (lebih…)


Konon, suatu ketika di zaman purbakala, sunyi senyap di mana-mana, tanah telantar di semua penjuru, tak ada flora dan fauna di atas bumi yang hening itu. Permukaan telaga dan rawa-rawa datar bagaikan kaca cermin, tak ada riak air maupun sesuatu yang terapung; lautan luas membentang jauh ke cakrawala, bahkan sebatang ganggang laut pun tidak ada.

Tiba-tiba pada suatu hari, halilintar bergemuruh, bergelora di permukaan laut. Desiran badai dan angin, menggulung air laut menjadi ombak besar. Sekejap saja, halilintar menyambar lidah ombak yang paling tinggi, dan memecahkan hingga hancur lebur, sampai-sampai molekul air pun teruraikan, dan atom nitrogen yang ada di udara itu pun bersenyawa dengan molekul asam amino –konon itu adalah sumber segala organisme di bumi ini. (lebih…)


“Manusia Ikan” ini ditemukan oleh seorang nelayan di Teluk Bahang,Penang,Malaysia. Bila dilihat secara fisik makhluk aneh itu berbadan ikan namun berkepala seperti manusia.Jasad ikan aneh tersebut nampak seperti manusia berukuran orang dewasa. Tulang iga dadanya secara samar-samar tampak mirip dengan manusia dengan moncong yang lancip panjang serta bergigi tajam. Ia juga memiliki sirip yang panjang seperti dua daun telinga yang lebar, ditambah lagi dengan dua “tangan ganjil” yang abnormal, sisik yang berkilauan disekujur tubuhnya.

Dalam situs-net Penang news menjelaskan belum ada kepastian resmi mengenai penemuan jasad “Manusia Ikan” tersebut. Namun hanya tertera secara simple keterangan “Teluk Bahang Fisherman Found This! Newspaper Not Allowed To Publish? (Temuan nelayan Teluk Bahang! Media cetak dilarang mempublikasikannya?)”, dan dilampiri dengan 6 lembar foto makhluk aneh dari berbagai sudut pandang. (lebih…)


Patung makhluk setengah manusia setengah binatang yang - bermuka manusia bertubuh singa ini mungkin bukan sekadar mitos saja.

Beberapa bulan lalu di Australia pernah ditemukan lukisan gua yang berasal dari zaman batu, bergambar sejumlah makhluk setengah manusia setengah binatang. Menurut arkeolog, gambar-gambar itu adalah sketsa pelukis zaman purbakala.

Menurut laporan Trust, pakar peneliti dari museum Sydney, Australia, Paul Thacon dan Christoper G, pakar antropologi dari Universitas Cambridge, bukan saja menemukan lukisan manusia berkepala binatang, bahkan lukisan binatang berkepala manusia yang berumur 32.000 tahun di Australia dan Afrika Selatan, dan untuk pertama kalinya di dunia dilakukan penelitian yang cermat terhadap gambar-gambar yang ganjil itu.

Para ilmuwan secara cermat telah meneliti sekitar 5.000 lukisan nenek moyang manusia, dilakukan data terhadap frekuensi kemunculan dan jenis binatang yang dijadikan obyek lukisan. Menurut mereka, pada masa awal peradaban pernah terdapat sejenis makhluk setengah manusia setengah kuda, ada kemungkinan itu adalah tetangga manusia primitif. Sebab manusia primitif tidak mungkin melukis sesuatu yang belum pernah dilihat mereka sebelumnya.  (lebih…)


JEJAK kaki raksasa di halaman rumah Nunung Kustini (53) di Kp. Mekarrahayu RT 01/RW 02 Desa Cilame, Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat, menggemparkan warga. Warga Kp. Mekarrahayu ramai-ramai datang ke lokasi kejadian ingin mengetahui dari dekat telapak kaki raksasa tersebut.

MATA Nunung Kustini (53) terbelalak melihat tiga jejak kaki manusia berukuran raksasa menghiasi halaman rumahnya di Kp. Mekarrahayu RT 01/RW 02 Desa Cilame, Kec. Ngamprah, Kab. Bandung Barat. Jejak itu berupa satu jejak telapak kaki kanan dan dua telapak kaki kiri. Ukuran jempolnya saja dua kali lipat ukuran jempol orang dewasa. (lebih…)


Tubuhnya di kubur dengan posisi berdiri didalam tanah, hanya kelihatan kepalanya saja. Setelah beberapa waktu ia sangat kehausan dan lapar kemudian disampaikan” kami akan memberikan makan dan minum yang enak menurut kemauanmu asal engkau mau kemanapun kami perintahkan pergi”. Karena haus dan laparnya orang itu menyanggupi permintaan tersebut. Lalu diminta untuk membuka mulutnya agar dapat minum, setelah orang tersebut membuka mulutnya yang di tuang ke dalam mulut orang tersebut bukanlah air sejuk pengobat dahaga, tetapi cairan timah panas yang sedang menggelegak sehingga orang itu pun mati seketika itu juga. Itulah ritual yang dilakukan “orang dahulu” untuk membuat penjaga kampung atau sejenis santet pembunuh “musuh” yang di sebut Pangulubalang surusuruon.

Setelah beberapa hari cairan berasal dari lelehan mayat tersebut disebut ”dane” dimasukkan kedalam wadah dari tanah (sejenis gentong kecil), sedangkan daging dan tulang nya di gongseng hingga menjadi bentuk bubuk disebut “pupuk” disimpan dalam satu wadah lain. Disebut “pangulubalang” setelah cairan “dane” dan bubuk “pupuk” dicampur dengan ramuan-ramuan lainnya. (lebih…)