Melalui perkembangan dan pencapaian ilmu pengetahuan modern, manusia semakin percaya bahwa ilmu pengetahuan memegang kekuasaan untuk memberikan penjelasan tentang setiap hal yang ada di planet kita dan di alam semesta kita.

Ketika ilmu pengetahuan modern telah menyadari kemampuan untuk terbang, penjelajahan ruang angkasa dan telah menemukan obat untuk banyak penyakit, manusia telah menjadi kagum akan kekuatannya.

Tapi mari kita ingat bahwa meskipun banyak fenomena di dunia memiliki penjelasan ilmiah, tidak semua fenomena dapat dijelaskan oleh pengetahuan ilmiah saat ini. Seperti banyak misteri besar di dunia dan di alam semesta kita masih belum terpecahkan, ilmu pengetahuan kita tiba-tiba terasa, yah …. terbatas.

Sebagai contoh, ilmu pengetahuan belum memberikan jawaban yang pasti tentang proses asal mula terbentuknya alam semesta. Demikian pula ilmu pengetahuan belum dapat menjelaskan terbentuknya keyakinan keagamaan. Melangkah ke dalam alam supranatural, ada manifestasi misterius yang belum diberi penjelasan ilmiah yang masuk akal, karena metode ilmiah tidak dapat diterapkan untuk mengukur atau mempelajari fenomena tersebut.

Mari kita lihat beberapa fenomena yang tak jelas ini dan mengingatkan diri kita sendiri bahwa alam dengan sendirinya merupakan suatu keajaiban dan banyak hal masih tetap menjadi misteri.

1. Efek Plasebo

Efek plasebo (placebo effect) telah menjadi teka-teki medis yang menyentuh pada bagaimana kekuatan pikiran dapat mempengaruhi kesehatan dan penyembuhan fisik manusia. Karya pionir H. K. Beecher memperkenalkan gagasan tentang plasebo di zaman modern (The Powerfull Placebo, 1955). Sayangnya selama bertahun-tahun, efektivitas dan hal-hal yang dapat diukur dari plasebo telah dianggap tidak dapat diandalkan oleh ilmu pengetahuan. Hal ini mungkin disebabkan oleh keterbatasan metode pengujian ilmiah atau hasil yang dipengaruhi oleh perubahan kondisi pasien, keadaan mental, tingkat ketidaknyamanan, evaluasi diri, serta perilaku dan percakapan dari staf medis, dan lingkungan rumah sakit secara keseluruhan. Tapi di samping hal ini, ada banyak kasus di mana kekuatan penyembuhan diri manusia adalah mengejutkan dan bahkan kadang-kadang melebihi sarana medis yang tersedia untuk membantu menyembuhkan tubuh fisik.

2) Indera Keenam – Intuisi

Panca indera dari penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan dan penciuman membantu kita untuk mengeksplorasi dan mengenal dunia fisik kita. Ada juga indra keenam, suatu persepsi kekuatan batin – yang dikenal sebagai intuisi. Kata intuisi adalah dari bahasa Latin; intueri yang umumnya berarti ‘untuk melihat ke dalam’. Intuisi adalah kemampuan untuk mengetahui dan memahami tanpa menggunakan penalaran atau analisa logis dan umum bagi semua orang dalam berbagai tingkat ketajaman.

Intuisi secara populer dikenal sebagai “memiliki firasat” atau “firasat”, batin mengetahui tentang sesuatu, atau keadaan tanpa pengetahuan terlebih dahulu. Ini merupakan pengetahuan cepat tentang kebenaran. Pada tingkat praktis, dalam dunia bisnis dan kepemimpinan, “mengikuti naluri” dalam membuat keputusan bisa berarti perbedaan antara keberhasilan atau kegagalan. Pada PR Week / Burson-Marsteller CEO Survey tahun 2006 ditemukan bahwa 62 persen dari para CEO (Chief Executive Officer – pimpinan perusahaan) cenderung untuk membuat keputusan bisnis yang didasarkan pada intuisi mereka daripada analisis data. Pemahaman ini tercermin dalam studi tahun 2007 oleh University College London berjudul, Mempercayai naluri Anda mengarah ke jawaban yang tepat.

Lingkup potensial dari intuisi menyentuh ke dalam dan di luar alam ilmu pengetahuan yang dapat diukur, ketika fenomena intuisi melampaui apa yang dapat diukur atau dijelaskan ilmu pengetahuan. Clairvoyance, kemampuan psikis, tanggapan di luar panca indera, ramalan, dan pengembangan kesadaran yang lebih tinggi merupakan perluasan dari kemampuan ini dan telah menjadi sumber keheranan sepanjang sejarah umat manusia.

Lao Tzu, filsuf Tiongkok kuno menyatakan, “Kekuatan pemahaman intuitif akan melindungi Anda dari bahaya sampai akhir hari-hari Anda”. Albert Einstein menyatakan, “Satu-satunya hal yang berharga adalah intuisi.” Tapi dari mana datangnya intuisi? Studi tentang otak manusia menunjuk pada kelenjar pineal sebagai kemungkinan jawaban terhadap misteri ini. René Descartes (1596-1650), bapak filsafat modern menyebut kelenjar pineal sebagai “kursi jiwa”. Pemikiran oriental kuno menganggap intuisi berada di daerah kelenjar pineal, menjadi titik untuk menerima pencerahan dari jiwa dalam bentuk pengetahuan dan pikiran. Ketika pengetahuan ini disampaikan ke akal pikiran dan ditindaklanjuti secara akurat, manusia menjadi bijak.

3) Pengalaman Menjelang Kematian (Mati Suri)

Ada banyak laporan dari berbagai pengalaman aneh yang dialami orang-orang yang mendekati saat kematian (near death experience – NDE), seperti melewati terowongan menuju cahaya terang, bertemu dengan orang-orang yang dicintai, merasakan suatu ketenangan, perasaan tenteram. Paling menonjol adalah pengalaman Dr. George Rodonaia, yang punya “pengalaman klinis menjelang kematian” merupakan kasus paling ekstensif yang pernah dicatat pada tahun 1976. Pengalaman tersebut telah merubah Dr. Rodonaia yang sebelumnya seorang atheis dan kemudian dinobatkan menjadi pendeta di Gereja Ortodoks Timur. Pengalamannya mengisyaratkan kepada kita bahwa ada dunia lain di luar dunia fisik manusia ini.

Meskipun orang telah benar-benar melewati pengalaman-pengalaman ini, ilmu pengetahuan belum mampu memberikan penjelasan atas fenomena pengalaman menjelang kematian tersebut. Beberapa ilmuwan mencoba untuk menyatakan bahwa pengalaman menjelang kematian ini dapat dijelaskan sebagai akibat dari halusinasi dari otak yang terluka. Tapi cedera otak tidak selalu demikian. Jadi, tidak ada teori ilmiah konkret yang mampu menawarkan baik penjelasan maupun alasan mengapa orang-orang memiliki pengalaman ini dan mengapa mereka sering kali, merubah kehidupan.

4) Unidentified Flying Object (UFO)

Unidentified Flying Object (UFO) adalah istilah yang diciptakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) pada tahun 1952 untuk mengklasifikasikan benda-benda yang tidak dapat diidentifikasi oleh para ahli setelah penyelidikan. Dalam budaya populer, konsep UFO biasanya digunakan oleh orang-orang untuk mengartikan sebuah pesawat ruang angkasa yang diterbangkan oleh alien.

UFO telah terlihat dan dicatat sejak awal Dinasti Song Tiongkok. Pada abad ke-11, cendikiawan dan jenderal militer Shen Kuo (1031-1095) menulis dalam bukunya Dream Pool Essay (1088) mengenai objek terbang berbentuk mutiara dengan interior cahaya menyilaukan yang dapat bergerak pada kecepatan luar biasa.

Kenneth Arnold, seorang pengusaha Amerika, dilaporkan telah melihat sembilan objek cahaya terang terbang di dekat Gunung Rainier di Washington pada tahun 1947. Arnold menggambarkan benda-benda itu sebagai piringan “pipih seperti loyang kue” berbentuk cakram. Ceritanya menerima perhatian media yang signifikan dan menarik perhatian publik yang besar.

Sejak saat itu, penampakan UFO telah meningkat secara eksponensial. Fenomena UFO telah dipelajari baik oleh pemerintah maupun peneliti independen di seluruh dunia. Dr. Josef Allen Hynek (1910-1986) bekerja untuk angkatan udara Amerika Serikat guna menyelidiki penampakan UFO. Pada awalnya Dr. Hynek adalah sangat kritis, tetapi setelah memeriksa ratusan lebih laporan UFO selama tiga dekade, pendapatnya berubah. Dalam tahun-tahun terakhir karirnya Dr. Hynek menjadi vokal dalam mengungkapkan kekecewaannya pada cara sederhana kebanyakan ilmuwan menganggap UFO; tidak mau dan keras kepala untuk mengakui ketidakjelasan.

5) Déjà Vu

Déjà vu, bahasa Perancis dari “sudah melihat”, adalah pengalaman tentang perasaan umum yang mengerikan berada dalam suatu tempat atau peristiwa sebelumnya, ketika diketemukan pertama kalinya. Seseorang mungkin merasakan suatu perasaan aneh yang sangat akrab tentang suatu penglihatan di depan mereka seolah-olah hal itu telah terjadi sebelumnya, tetapi mereka tahu bahwa itu pertama kalinya mereka menghadapi hal semacam itu. Penelitian neurofisiologis telah mencoba menjelaskan pengalaman-pengalaman seperti itu sebagai suatu kelainan ingatan, atau patologi otak, atau efek samping dari obat-obatan.

Sebuah penelitian di tahun 2008 yang dilakukan oleh psikolog Anne Cleary menyelidiki bahwa Déjà vu mungkin berkaitan dengan pengenalan ingatan. Penjelasan alternatif mengaitkan Déjà Vu dengan ramalan, kenangan kehidupan masa lalu, clairvoyance atau rambu mistik yang menunjukkan pemenuhan suatu kondisi yang telah ditetapkan dalam perjalanan kehidupan. Apapun penjelasannya, Déjà vu tentunya merupakan sebuah fenomena universal bagi kondisi manusia yang penyebab fundamentalnya masih merupakan misteri.

6) Hantu

Dalam “Macbeth” Shakespeare, hantu dari Banquo yang terbunuh duduk di meja. Berbagai referensi tentang hantu dalam sastra klasik oleh para penulis seperti Homer dan Dante, misalnya, mengisyaratkan bahwa pengalaman manusia dengan fenomena paranormal sudah berjalan lama dan umum. Saat ini tempat-tempat berhantu seperti Whaley House (San Diego, Amerika Serikat), terdaftar sebagai tempat wisata dan pengakuan tentang penampakan-penampakan hantu tidaklah biasa.

Budaya populer sarat dengan film tentang hantu (Ghostbusters 1984, Ghost 1990). Namun ilmu pengetahuan konvensional mengalihkan penjelasan tentang fenomena tersebut, dan hanya mereka para penyelidik yang ditempatkan di pinggiran komunitas ilmiah melakukan upaya untuk mengukur keabsahan dari peristiwa-peristiwa seperti itu.

Mengenai keberadaan hantu, apakah orang-orang memilih percaya atau tidak, mempunyai implikasi yang mendalam mengenai dimensi-dimensi di luar dunia fisik kita dan kelanjutan jiwa manusia setelah mati. Para penyelidik yang bekerja pada masalah ini berharap bahwa suatu hari nanti misteri ini akan terpecahkan.

7) Lenyap Tanpa Jejak

Beberapa alasan menyebabkan orang menghilang seperti mencari pelarian, kematian tiba-tiba karena kecelakaan selama perjalanan, atau diculik dan dibunuh. Namun terlepas dari apa yang terjadi, sebagian besar orang pada akhirnya ditemukan. Ini tidaklah nyata jika lenyapnya “tanpa jejak”. Namun ada beberapa kasus aneh di mana orang-orang tiba-tiba menghilang dan benar-benar telah menghilang tanpa jejak.

Sebagai contoh, perhatikan misteri Roanoke Colonists 1587, Walter Collins 1928, Amelia Earhart 1937, Glen Miller 1944, Felix Moncla dan Robert Wilson dari The Kinross Insiden 1953, anak-anak Beaumont 1966, Jimmy Hoffa 1975, dan Cindy Song 2001.

Dengan kasus-kasus misterius ini, bukti-bukti dan petunjuk terkait gagal menghasilkan jawaban konkret mengenai apa yang terjadi pada orang-orang ini meskipun upaya-upaya besar dari berbagai badan investigasi menggunakan teknik-teknik ilmu pengetahuan modern terbaik mereka.

8) Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda adalah salah satu misteri modern besar planet kita – daerah Samudera Atlantik antara Bermuda, Miami, Florida dan San Juan, Puerto Riko di mana kapal-kapal dan pesawat terus menghilang dan menantang penjelasan.

Orang-orang yang selamat bercerita tentang kisah-kisah fantastis saat perpindahan, peralatan navigasi akan kacau, bola-bola cahaya datang dari langit, perubahan cuaca yang hebat dan tiba-tiba, munculnya dinding-dinding kabut yang tak dapat dipahami – seperti dijelaskan oleh Frank Flynn pada tahun 1956 sebagai suatu “dimensi tak dikenal” yang melumpuhkan daya mesin setelah kapalnya menembus itu.

Bruce Gernon Jr. mengalami sejenis kabut yang menyelimuti pesawatnya pada tahun 1970 dan berubah menjadi sesuatu dunia lain. Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah bekerja untuk mengungkap dugaan misteri Segitiga Bermuda dengan mengatakan tidak ada misteri. Tetapi mereka yang telah secara langsung mengalami kejadian-kejadian aneh itu dan hidup untuk menceritakan tentang hal itu dengan tegas menyatakan bahwa ada hal-hal yang terjadi di atas lautan dan langit dari Segitiga Bermuda yang berada di luar pemahaman logis.

9) Bigfoot

Bigfoot merupakan salah satu makhluk yang paling legendaris dalam studi cryptozoology. Bigfoot, atau Sasquatch sebutannya di Pacific Northwest Amerika Utara, juga dikenal sebagai Yeti atau manusia salju dari wilayah Himalaya dari Nepal dan Tibet, dan sebagai Yowie di Australia.

Pada tahun 1951, pendaki gunung Eric Shipton mengambil foto jejak kaki raksasa di pegunungan Himalaya yang mengejutkan dunia dan membawa cerita tentang makhluk Bigfoot ke dalam kesadaran populer. Pada tahun 1967 Roger Patterson dan Robert Gimlin merekam cuplikan dari apa yang mereka klaim sebagai Bigfoot. Cuplikan terkenal mereka di dunia telah menjadi subyek dari banyak upaya untuk membuktikan dan melebih-lebihkan hal itu.

Antropolog Grover Krantz memeriksa film Patterson-Gimlin dan menyimpulkan bahwa rekaman itu asli tentang makhluk tak dikenal berkaki dua yang sangat besar. Namun karena kurangnya bukti fisik yang keras dari Bigfoot, ilmu pengetahuan konvensional tidak menerima pengakuan dari keberadaannya. Namun mitos itu tetap ada ketika penampakan-penampakan dilaporkan di seluruh dunia. Dengan begitu, ilmu pengetahuan tidak bisa membuktikan ketiadaan Bigfoot … bisa jadi bahwa makhluk misterius ini mungkin hanya bersembunyi di mana orang tidak dapat melihatnya.

10) The Hum (Dengungan)

Fenomena global tentang bunyi dengungan ber frekuensi rendah yang terus menerus telah dilaporkan di berbagai tempat di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa Utara. Suara itu, tidak terdengar oleh semua orang, hanya dikenal sebagai “The Hum” (dengungan) atau dengan nama setempat di mana terdengar seperti itu, Taos Hum (New Mexico, AS), Hum Bristol (Inggris), Largs Hum (Kanada), dan Kokomo Hum (Indiana, AS).

Bagi mereka yang dapat merasakannya, suara tersebut sering digambarkan sebagai gemuruh dari mesin diesel yang jauh dan telah menyebabkan beberapa orang sangat tertekan dengan efek samping merugikan fisik yang mengganggu kehidupan normal.

Badan-badan pemerintah di seluruh dunia telah menyelidiki sumber dengungan itu. Di Amerika Serikat, investigasi yang paling awal dimulai pada 1960-an. Pada tahun 2003 Departemen Lingkungan, Makanan dan Urusan Pedesaan di Kerajaan Inggris menerbitkan sebuah laporan menganalisis dengungan berfrekuensi rendah ini dan dampaknya pada pihak pengeluh. Akan tetapi, hasil penentu menunjukkan sumber dari dengungan itu rancu dan fenomena dengungan itu tetap menjadi misteri.

Sumber : Era Baru